Minggu, 20 Desember 2015

Being loved or hated? (part 2)

Aku benci mereka dengan caraku.
Aku bukannya membenci apa yang telah diciptakan oleh-Nya, hanya saja aku membenci tabiatnya yang selalu berusaha mengusik kenyamanan siapa saja yang jauh di atasnya.

Mereka bilang, kita ini hidup bersama, sudah sepantasnya untuk dapat hidup berdampingan. Selalu berkeluh kesah satu sama lain. Tapi, kurasa tidak. Mereka terlihat hanya ingin menikmati manisnya saja, senangnya saja. Dan setelah itu? Mereka pergi begitu saja. Mereka meninggalkan semua yang mereka anggap tidak penting dan melupakan semua yang telah diberikan berupa kebersamaan. Apakah ini yang namanya kebersamaan? Hanya menikmati manisnya saja tanpa memikirkan seseorang? Perasaannya? Hatinya yang terluka karena hanya mengingat ketika masanya masih berjaya dan dikelilingi banyak orang? Dan ketika kau jatuh dan terpuruk, tidak ada satu pun dari mereka yang berada di sisimu?
Aku tahu, aku tidak mempunyai hak seutuhnya untuk membalas apa yang telah mereka lakukan.
Tapi apa mereka tahu bagaimana rasanya ingin berontak?

Dan setelah salah satu diantaranya akan mati, baru mereka akan tersadar? Bangun dari mimpinya bahwa mereka akan kehilangan? Kalau sudah seperti ini, rasanya apa yang akan kau pilih? Dibencikah? Dicintai dengan kepalsuankah?

Terang saja, semua yang telah berlalu tidak mungkin dapat diputar kembali hanya saja di masa yang akan datang kau harus lebih memperbaikinya.

Mereka datang hanya memperburuk keadaan, saling men-judge, dan saling meyakini diri masing-masing bahwa mereka adalah orang yang paling peduli sedangkan yang lainnya hanya sebagai penonton dan tidak peduli sama sekali. Lantas, mereka akan protes dengan mengatakan bahwa, "Selama ini kalian terlihat biasa-biasa saja, tanpa beban. Mengapa tidak bilang kalau kenyataannya seperti ini?"

Hai, sesama makhluk ciptaan-Nya, apakah kami harus menunjukkan kesusahan hati kami di hadapanmu? Sudah sewwajarnya kami menutupi, dan kami hanya akan menyampaikan pada-Nya. Bukankah seperti itu? Kalau memang kalian peduli, kemana saja kalian selama ini? Kalian masih merasa kami adalah "bagian"?
Mereka jauh lebih peduli dibanding kalian yang lebih dari sekedar "bagian", SEHARUSNYA.
Tapi, yakin saja, you just pretending like you care of us but exactly, you don't. Tapi terima kasih, telah meluangkan waktumu.

Semoga badai cepat berlalu, berganti dengan mekarnya bunga di taman. Wangi rerumputan, dan hilangnya padang gersang.. Aamiin,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar