Minggu, 26 April 2015

Untitled(again)

Embun di pagi ini, menemani ku dengan kehangatan seteguk caffeine. Tak ada lagi yang membuat semua keraguan, semua mengalir begitu saja tanpa disadari. Menanti tersenyumnya semburat mentari yang terbit menerangi apa saja yang merasa gelap dan sepi. Baik di dunia maupun hati.
Akhirnya.. di antara sesak dan cemas, takkan ada asa jika tak ada keinginan dan usaha. Takut kecewa? Wajar, karna telah berusaha dengan apa yang seharusnya diinginkan.
Alhamdulillah, finally you get it (again), right?
Ya, segala puji bagi Allah Sang pemilik Alam dan Maha Kuasa, bahkan aku tak menyangka lagi dan lagi Allah memberikan kesempatan, mengizinkan langkah kaki ini menginjak tanah losari nantinya. Menikmati panorama, memuji kebesarann-Nya, dan berkompetisi disana. Meski dengan suasana yang berbeda dan keadaan yang juga berbeda, tapi takkan pernah meredupkan asa bahkan mensirnakan kemauan untuk terus mencoba.

Dan lagi...
Di tengah penat dan padatnya aktifitas sebagai seorang mahasiswi tingkat akhir, dengan segudang deadline dan laporan berikut dengan tugas bahkan presentasi, Allah kembali membuatku untuk bisa belajar bagaimana me-manage waktu dengan baik dan benar. Tanpa menyia-nyiakan sedetikpun.
Setelah sekian lama aku merasa ada yang masih memenuhi otakku, ternyata yang kubutuhkan hanyalah bagaimana melepaskannya dan mengurainya dalam beberapa alinea menjadi rangkaian kata yang terkadang untuk saat ini sangat sulit kulakukan, karena terpapah dan tak seindah dahulu. Dimana inspirasi mengalir begitu saja tanpa henti. Tak pernah mengalami stuck bahkan berhenti saat itu juga. Ya, meski kuakui terdapat beberapa yang menggantung dan bahkan untuk saat ini tak tersentuh. Waktu? Tidak. Motivasi? Bisa jadi. Inspirasi? Ya, I guess. Tapi tak mengapa.. At least, aku mencoba kembali melatih jemariku untuk merangkai kata per kata membentuk sejumlah motivasi atau inspirasi bagi siapa saja. (Mungkin. hehe)

Yap.. dunia ini terkadang memang kejam, makanya kita diminta untuk sebagai khalifah Allah yang nantinya bisa memimpin diri kita dan apa yang ada di dunia ini dengan bijak. Karena dunia hanya sementara, kejarlah akhirat yang kekal. Begitu, yang selalu terngiang dan terkadang siapa saja (included me) sangat susah untuk menjalaninya. Bukan karena tidak tahu, bukan karena tidak bisa. Tapi karena tidak memulai diri dan membiasakan diri dengan apa yang seharusnya dilakukan untuk hidup kekal di alam yang kekal dan lebih indah.

"Bagaimana pun kau meraihnya, kau terkadang tak menyadari bahwa ada tangan yang menggapaimu untuk menjunjungmu lebih tinggi untuk meraihnya. Dan kau pun tak tahu, itu sesuai dengan prasangkamu terhadap-Nya. Karena itu, berusahalah untuk selalu menjadi lebih baik. Tanpa menyerah, mengeluh atau bahkan kufur akan nikmat-Nya. Dan yang lebih menakutkan adalah ketika kau tak mau mengakui bahwa itu adalah karena kuasa-Nya. Na'udzubillah"

Pagi ini, di tengah dinginnya pagi, ditemani suara rintik hujan dan rinainya yang tak pernah sendiri, sadarkan diri untuk bisa menjadi lebih baik dan pandai mensyukuri nikmat Sang Ilahi.

-salam, pecinta hujan yang merindukan kehangatan senja-
»»  READMORE...