Sabtu, 21 Juni 2014

crisis?

Dear Dunia yang begitu memanjakan,
Petang yang selalu menemui kepadatan aktifitasku bahkan tak tahu harus berkata apa
Aku hanya berjalan dan selalu berjalan tanpa memikirkan bagaimana dan apa yang akan terjadi keesokan harinya
Bahkan untuk sekedar menulis satu huruf saja aku masih tak mampu
Tahu kenapa?
Karena aku benar tidak tahu bagaimana caranya untuk melampiaskan betapa gelisahnya sekarang, betapa khawatirnya akan kehidupan di dunia ini
Bagaimana caranya untuk bertegur sapa dengan nikmat-Nya yang luar biasa.
Tertidur dalam keheningan yang menemani keseharian
Aku sungguh merindukan detik dimana suara hati berdegup kencang tatkala dahi menyentuh lembutnya selembar kain buludru hijau yang dulu selalu membuat kenyamanan dan ketenangan di saat semua dan bahkan yang lain tidak peduli dan tertidur lelap
Aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya untuk mengungkapkan bagaimana yang dirasakan ketika hati tak mampu lagi menahan semua gejolak yang menyakitkan..
Aku tak terlalu berniat membahas atau berbagi kisah tentang apa yang terjadi dengan dunia yang terasa semakin membeku
Hanya saja, sajak yang biasanya dengan tenang mengalir tak seperti biasanya
Ia tak bisa terangkai dengan indah seperti biasanya untuk sekedar melukiskan bagaimana caranya menutupi keresahan yang ada
Mungkin ini semua hanyalah segelumit kisah yang tak pernah berujung
Meskipun diri ini sebagai pemeran utama namun tetap tak bisa mengundurkan diri dari semua kisah
Hanya bisa dilakoni yang terkadang ditutupi oleh sandiwara-sandiwara ringan yang ditunjukkan dalam keramaian
Terkadang aku juga tak mengerti bagaimana bisa membuat mereka pergi dari bayanganku
Masih saja hingga detik ini sulit untuk melupakan
Melupakan semua yang pernah terjadi
Kenapa harus ada kepahitan dibalik kisah yang dikemas begitu menarik dan manis?
Bukan sekedar skenario drama percintaan namun semua yang terjadi.
Tak menentu bagaimana akhirnya, tapi untuk saat ini selalu kudapati akhir yang begitu menyedihkan bahkan membuat bagian tersensitif yang kupunya teriris danm menganga
Senja..
Ingin kuulang hariku dimana aku belum mengerti apa itu kebahagiaan dan kesedihan
Layaknya seorang bayi yang hanya bisa memperhatikan tanpa merasakan apa itu bahagia atau sedih
ingga semuanya mengalir begitu saja tanpa perlu difikirkan apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan
Aku sadar, aku memang bukan tokoh heroik yang bisa bertahan dalam keadaan yang semakin tak kumengerti ini
Yang terfikirkan sekarang adalah bagaimana bisa berlari dan menyelamatkan diri dari semua kepasrahan atau keputus asaan.
Yah, begitulah. Berusaha.
Yang terbaik
Untuk saat ini, aku hanya merasakan terjebak dalam hati yang sedang krisis, ya, KRISIS MOTIVASI? Mungkin, tapi tidak seutuhnya.
»»  READMORE...