Sabtu, 19 Oktober 2013

Sajak Rindu

Apa kamu pernah merasa begitu bersalah?
Perasaan bersalah yang mengejar hingga kamu merasa tak akan pernah bisa memaafkan dirimu sendiri?
Tapi cinta tidak begitu, kata orang-orang terdekatmu, juga kata sahabat terbaikmu.
Sayangnya,
Semua sudah terlambat bagiku..

Dan adakah yang tau cara meredam rindu?
Hingga rindu itu bisa tersimpan demikian rapi, tidak mengejarmu, tidak pula mengaduk-aduk isi hatimu?
Andai ada yang tau caranya, aku ingin sekali orang itu mengajariku..
(Guntur Alam, Solely You)

Alhamdulillah..
Bahagia tiada tara!
Syukron Ya Allah.. Finally :)
I don't need to feel this worries again
Finally, he found it!

Yup. Alhamdulillah. Everything will running as usual again. Perhaps.
Jika saja mentari ingat akan sinarnya yang hangat kala itu
Jikalau saja awan tak menutupi sinarnya
Mungkin rerumputan itu jelas akan mengingatkannya
Meneriaki bahwa "Kau dulu pernah berjanji"
Ketika sinar sang mentari tak tertutupi awan kembali dan bebas menyinari dunia yang indah nan menawan ini
Ia akan bersinar secerah-cerahnya
Membuat sinarnya tak mungkin ia bagi hanya separuhnya saja
Melepaskan senyum ceria dan berkata pada rerumputan yang ada
"Aku bahagia. Aku datang untuk menepati janjiku. Aku akan melepaskannya, merelakannya. Dan kau lihat, aku akan membiarkannya pergi dan tak melindungiku lagi. Aku tak akan bergantung lagi pada awan itu. Keteduhannya telah aku kalahkan. Ia telah terbang tertiup angin. Ia tak perlu terus berada dihadapanku untuk menghalangi sinarku yang terkadang membuatmu begitu kesal karena begitu sulit untuk mempertahankan hidupmu terutama di musim yang kemarau ini. Dan sekarang, aku buktikan bahwa aku bisa membuat kalian nyaman tanpa perlu takut sinarku yang akan melayukanmu atau membuatmu mati."

Syukron Ya Allah..
Begitu cepat waktu yang bergulir
Musim gugur kali ini tentu akan menjadi musim semi yang indah dengan begitu cepat
Nyanyian serangga kecil yang menenangkan alam, biarkan tergantikan dengan bunga-bunga yang bermekaran untuknya
Biarkan kebahagiaan itu ia rasakan tanpa ada akhir
Dengan hembusan angin yang lembut dan menggelitik telinganya
Seolah berbisik: Omedetou! Umaku ikeba shiawase. Dakara ima sayounara JuuSan!!  :)
Dan ia hanya membalas semua itu dengan senyuman.
Senyuman yang terindah seperti dulu kala
Ketika sang mentari menampakkan kemegahannya
Dan ia akan resah serta membenci sang mentari itu ketika dimana ia akan kembali ke singgasananya
Semoga... Ia akan begitu sangat membenci hal itu
Dan hanya merasakan bahagia dengan hangatnya mentari pagi yang akan mengiringi keceriaan dan kebahagiaannya kembali
Tanpa perlu suatu apapun
Tanpa beban apapun
Tanpa perlu menutupi apapun barang sebulir padi atau bahkan sebutir debu

Bahagiamu, Bahagiaku.
Tawamu, tawaku.
Gundahmu, Gundahku.
Semoga musim semi kali ini mengobati luka dan kerinduanmu.
Semoga indahnya pertemuanmu dengan sang mentari selalu menyapa hangat pagimu.
Dan semoga jingga senja itu tak pernah kau lihat sebagai salam perpisahanmu dengan sang mentari.
Semoga.
Semoga kebahagiaan tiada akhir selalu mengiringi langkahmu, mulai detik ini.
Dan sejak saat ini, kutitipkan hangatnya mentari pagi itu kepadamu, dan berharap semoga kau akan selalu menjaganya.
Sunrise at Tikus Beach, Sungailiat, Bangka, Bangka-Belitung :')

»»  READMORE...

Kamis, 17 Oktober 2013

Sayounara---Omedetou--!! :')

Bohongin diri sndri itu lebih nyakitin daripada bohongin orang lain.
(Hilman, Lupus)

Mengapa harus dipertanyakan apa yang seharusnya tak patut untuk dipertanyakan kembali?
Mengapa harus berpura-pura sementara yang lain apa adanya?
Mengapa harus bersandiwara sementara yang lainnya bisa membuka kepribadian mereka diluar panggung pentas nan megah?
Mengapa tak mengucurkan saja berjuta kalimat yang tak pernah diharapkan untuk diperdengarkan?
Mengapa semua diam?
Mengapa tidak ada yang mengingatkanku?
Mengapa tidak ada yang memasang rambu?
Mengapa tidak ada yang seperti itu?
Mengapa tidak berkata dan hanya bungkam?
Mengapa tidak dibiarkan dan mengalir dalam tawa?
Mengapa menangis dalam suka?
Mengapa tidak didiamkan saja ketika mendera?
Mengapa tidak berlari?
Mengapa tidak tersenyum?
Mengapa tidak tertawa terbahak menyangsikannya?
Mengapa?
Mengapa tidak menjawab?
Mengapa diam saja?
Mengapa hanya mengumbar segurat senyum yang mengundang beribu tanya?
Mengapa semuanya terlihat seperti melayang?
Mengapa terkatung?
Mengapa tak tentu?
Mengapa?
Mengapa?
Mengapa tidak mengambil embun saja di siang hari?
Mengapa?
Mengapa tidak kau tidak tersentuh sengatan mentari itu?
Mengapa?
»»  READMORE...

Minggu, 13 Oktober 2013

Omedetou

Selamat malam yang tersayang..
Begitu cepat waktu bergulir
Hingga tanpa terasa, bertemu kembali pada hari ini
Dunia pun tahu, cepat atau lambat ini akan terlewati
Tapi entah mengapa, rasanya tetap saja ada yang kurang
Ada yang hilang
Tak ada lagi tawa lepas seperti itu
Nyanyian kecil pelepas rindu
Atau celotehan garing yang menggemaskan pendengaran itu
Tak ada lagi senandung kecil tatkala mata terus terbuka lebar tak terpejamkan
Tak ada lagi senandung yang meneduhkan hati tatkala gundah gulana
Yah. Inilah hidup!
Adakalanya semuanya berubah tanpa kau sadari
Bahkan masih terekam jelas alunan melodi yang pernah diperdengarkan
Betapa berusaha untuk membuatnya terdengar begitu harmoni dengan sepenuh hati
Terkadang, celotehan-celotehan kecil yang sering dikeluarkan keluar begitu saja tanpa disadari
Hanya mereka yang tahu
Hanya mereka yang merasakan
Tak ada lagi amarah yang lenyap tatkala mendengar keisengan kecil yang menggelitik batin
Tak ada lagi yang membuat terpacu tatkala ingin meraih hal itu
Hilang begitu saja
Mungkinkah?
Kau pendusta!
Tetap saja kau memalingkan semua itu
Tak ada gunanya!
Pembual!
Sejak kapan kesendirian itu benar kau rasakan?
Bahkan dihari inipun, sesuatu yang mengundang beribu pertanyaan di benakku pun kembali hadir
Tapi aku tidak tahu
Tetap tidak tahu
Aku tidak tahu bagaimana suka dan duka ini menggerogoti hatiku
Mereka memakan semua yang ada tanpa sisa
Mereka terlalu rakus untuk menyisakan barang sedikit saja ruang untuk bisa tertawa
Mereka menghabiskan semua tanpa sisa
Kau tahu tanpa sisa?
Tanpa ada bekas sedikitpun!
Yang ada hanyalah darah yang berceceran dan menetes, luka yang menganga dan terinjak dengan semua kebodohan yang ada
Kau terlalu bodoh untuk menutupi itu semua
Tak tahukah bagaimana rasanya menyatukan kembali semuanya?
Menghapuskan laranya?
Menciptakan bahagianya?
Menutupi kesakitannya?

SanJuu omedetou! Semoga suatu saat tersadarkan. Terbangunkan dari mimpi ini dan menyadari bahwa semua ini hanyalah mimpi belaka bak putri tidur yang menantikan harinya untuk terbangun dari mimpi dan melihat kembali indahnya dunia nyata. Semoga.
»»  READMORE...

Kamis, 10 Oktober 2013

Ichibu To Zenbu

Ini lagu, kembali menenggelamkan dan membuaiku dalam kenangan.
Tau film dari soundtrack ini? Tau kan tentang apa??? Akhirnya, i got this!
 
Ichibu To Zenbu
(Part And All)
B'z
Romaji
“Anata wa watashi no hon no ichibu shika shiranai”
Kachihokoru you ni warawaretemo sorehodo iya ja nai yo
Umarete kuru mae kiita you na sono fukai koe
Sore dake de jinsei no okazu ni nareru kurai desu

Subete shiru no wa toutei muri na no ni
Bokura wa doushite
Akumade nandemo seifuku shitagaru
Kanpeki wo oimotome
Ai shinukeru pointo ga hitotsu arya ii no ni

Moshi sore ga kimi no hon no ichibu da to shitemo
Nani yori mo kakujitsu ni hakkiri suki na tokoro nan da
Komatta toki sukoshi mayuge wo magete misetari
Dakiyoseru to hotto suru you na yawarakasa dattari

Subete tsukanda tsumori ni nareba
Mata kizu tsuku darou
Honto ni iru no wa umu wo iwasenai
Attouteki na tezawari
Ai shinukeru pointo ga hitotsu arya ii no ni

Kimi ni shika wakaranai koto boku dake ga miete iru koto
Doremo honto no koto

Subete nanika no ichibu tte koto ni
Bokura wa kizukanai
Itoshii riyuu wo mitsuketa no nara
Mou ushinawanaide
Ai shinukeru pointo ga hitotsu arya ii no ni
Sore dake de ii no ni

English
You say “You only know a little part of me”
And laugh smugly, but that’s not so bad
That deep voice that I feel like I heard before I was born
That’s enough to be the side dish of my life

It’s absolutely impossible to know everything
So why do we want
To control everything anyway
And seek perfection
When all we need is one thing that we can love forever?

Even if it’s only a little part of you
I’m more certain than anything that I love those things
Like the way you arch your eyebrows a little when you’re stressed
And the softness of your body when you relax in my arms

If you think you’ve grasped everything
You’ll surely just get hurt again
What we really need is a decisive,
Overwhelming touch
All we need is one thing that we can love forever

The things only you know, the things only I can see
Those are all real

We don’t realise
That everything is part of something
If you’ve found a reason to love somebody
Don’t lose it
When all we need is one thing that we can love forever
That’s all we need
»»  READMORE...