Rabu, 24 Juni 2015

Raise Me Up

Biarkan dunia tertawa terbahak menyaksikan pendeklaran seorang gadis pemimpi yang tak tahu kejamnya dunia. Berjalan menelusuri segelumit kisah yang hendak dirajut satu persatu tanpa tahu bagaimana akhirnya, Berhenti untuk mencoba berfikir yang tidak mungkin dan hanya mencoba, Mungkin bagi sebagian orang fikirannya terlalu egois, sehingga mematikan langkahnya sendiri, Tapi tidak, tidak untuk dirinya yang yakin dan percaya bahwa keajaiban itu akan selalu ada.
Berhentilah menghakimi impian seseorang yang mustahil bagimu dan semangat dalam hidupnya.

Dia yang selalu berimajinasi dengan segudang khayalannya, tak pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh, mungkin. Tapi yang aku tahu ia selalu mengatakan bahwa suatu saat nanti ntah itu sakit yang sesekali ataupun berulang, ia akan bangkit. Dulu ia acapkali berkata demikian. Namun entah mengapa akhir-akhir ini, aku seperti tak mengenal dirinya. Ia seperti seseorang yang tak mempunyai motivasi, tak memiliki semangat seperti yang selalu membakarnya. Dulu dan sekarang mungkin berbeda. Setiap orang berbeda, itu yang aku tahu. Mungkin apa yang ada sekarang tak cukup membuatnya selalu berusaha seperti dulu. Seperti yang selalu ia cita-citakan. Yang ia tahu saat ini adalah bahwa ia ingin menjadi yang terbai, namun ia tak mempunyai dorongan.

"Hai, ingat janji kita dulu?"
"Janji yang mana?"
"Bahwa kita akan bertemu disaat yang tepat, disaat waktu yang tanpa diduga-duga"
"Ya, itu dulu. Namun sekarang semuanya berbeda. Aku hanya ingin aku yang dulu. Bahkan, aku tak tahu mengapa begitu sulit untuk menjadi aku yang dulu. Ini telah aku fikirkan berkali-kali. Namun tetap saja. Aku yakin, semuanya sudah berbeda."

Senja, Hujan, Sirius, Cherry Blossoms, Momiji, Blue Mosque, Constantinopel..
Mungkin semuanya mustahil, tapi...
Sekali lagi, mungkin ia butuh waktu. Aku bahkan tak bisa meraihnya. Bermalam-malam tak bisa terlelap hanya untuk memikirkan bagaimana kedepannya. Memang hidup harus tetap berjalan dan dijalani, namun tentu saja kita harus mempunyai target yang harus kita capai. Jika itu saja tak bisa diatur dengan baik, maka jangan harap kau akan bisa melakukan apa yang mungkin ingin kau lakukan. Karena godaan terlalu banyak, dan kau akan terlena dengan waktu.
 
Aku.... hanya apa yang seharusnya ia lakukan. Beranjak dari masa lalu, dan lepas dari nostalgia yang membuat letih. Ikhlas. Itu saja. Acapkali kau malah membuatnya kalut dan berkelanjutan hingga kau tak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Bukankah begitu?
Hentikan.
Biarkan semuanya bahagia, dan lepas dari cerita masa lalu.
Itu saja,
Kembalilah seperti dirimu yang dulu, yang memiliki semangat tanpa henti dan lelah demi meraih apa yang telah kau rencanakan, kau susun, dam kau inginkan. Semoga Allah memberkahi setiap langkah dan usahamu, Aamiin,
»»  READMORE...

Minggu, 21 Juni 2015

Itu Saja

Lantunan syair yang melamunkan, terngiang dan tak pernah bisa menyadarkan tentang apa yang telah dilakukan. Semuanya mengalir begitu saja. Tersirat sebuah sesal yang kemudian menjadi sebuah tanya, MENGAPA?
Mungkin saat ini, hanya butuh ketenangan. Dan mencoba keluar dari zona nyaman.

Kembali berkutat dengan kesayanganku, (read:lappie). Hari ini, semangatku kembali, setelah kekecewaan yang pernah menaungi. Setelah mengetahui kenyataannya bahwa kesempatan itu tidak datang dengan sendirinya namun kita yang menciptakannya, mencari dan mencoba tanpa lelah dan henti.

Berawal dari perbincanganku dengan nii-san yang sekarang sedang menikmati salah satu usahanya, aku kembali tersadarkan bahwa semua itu tidak bisa datang dengan mudah dengan hanya duduk diam dan berangan saja. Tetapi harus diwujudkan. Sejenak, aku mungkin lelah dengan semuanya. Namun, melihat dari realita yang ada, semua itu benar-benar harus dilewati dan didapatkan. Namun pasti, fokus dengan short-term terlebih dahulu untuk meraih long-term yang akan menemani langkahku selanjutnya.

Jika hanya terpaku pada satu titik saja, maka taka akan pernah tahu bahwa disekeliling kita ternyata terdapat titik yang sudah membesar menjadi sebuah lingkaran raksasa yang akan mengacuhkan keberadaan kita.

Itu saja.

Terkadang memiliki harap agar bisa mempunyai rasa seperti turunnya hujan yang selalu turun meski tahu bahwa sakitnya jatuh itu seperti apa. Namun tetap saja turun, jatuh dan dengan keadaan yang sama. Begitu saja. Namun ternyata, tak semudah membayangkan. Butuh niat, kerja keras dan usaha yang bahkan mengalahkan semangat untuk bisa lebih baik lagi. Ya, harus melebihi itu. 
Dan untuk saat ini, aku merindukan hujan. Itu saja.

Semua akan berakhir indah pada waktunya. 
-As my wish for my wishlist..-

-Pecinta hujan yang merindukan Senja-
»»  READMORE...