Senin, 12 Januari 2015

Turkey and the imaginations..

Hai senja,
Kini aku mulai memprovokasi imajinasiku untuk membayangkan betapa indahnya menantikanmu kembali ke singgasana di negeri Kebab itu hanya karena satu novel yang sangat menginspirasiku. Bahkan aku sangat penasaran untuk melihat langsung konstantinopel, bahkan beribadah di dalam blue mosque.
Beberapa jam yang lalu aku memulainya, terhanyut dalam buaian betapa indahnya negeri itu. Bukan hanya kali ini saja, bahakn sebelum aku membaca novel ini, aku sudah memulai untuk memprovokasinya.

Semangat yang tak padam, serta kalimat motivasi yang mengirinya dalam setiap cerita tatkala ditinggal oleh seseorang yang sangat kita sayangi, bagaimana bisa bertahan hidup dalam sebuah kerisauan, meninggalkan tanah air dan pergi ke negara perantauan tanpa satupun sanak saudara yang menemani, ya sebatangkara. Namun, life must go on.
"Hidup itu seperti lampu paralel, ketika kita mendapati salah satunya pdam, masih ada lampu lain yang masih menyala terang benderang"
--Sunset in Istanbul, Suyatna Pamungkas--

Thanks mas Suyatna, cerita ini sungguh menebarkan energi positif untuk bangkit dari keterpurukan dengan segelumit kisah rumit, klasik, namun mengharukan.

Lepas dari itu, berbalik arah sedikit dari uniknya kisah seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di Universitas Istanbul, ada cerita yang lain.
Tau bunga tidur bukan?
Entah bagaimana, tiba-tiba saja saya bermimpi bertemu dengan seseorang dan merasa akrab dengannya lagi, namun di tengah kepiluan saya harus memilih, dan dia ternyata mengidap penyakit, ya.. Ginjal. Entah apa maksud dari semua ini namun yang jelas, saya berharap siapapun ia dan semua orang yang terkait dan berkecimpung dalam bunga tidur saya semalam akan baik-baik saja dan dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal 'alamiin.

Sedikit ulasan, sedikit inspirasi, sedikit motivasi akan menghasilkan keberhasilan dan kesuksesan yang besar.
Dream first, Act then..

Let's explore yourself, and be happy to know it!
»»  READMORE...