Jumat, 28 November 2014

Berbahagialah dalam kesedihan

Hi November!
Ini hampir pada penghujungmu. Dan aku sedang menghitung hari untuk kembali ke tanah kelahiran dari rantauan. Langit beberapa hari ini sepertinya telah enggan berinteraksi dengan bumi. Entah mengapa. Mungkin mereka berinteraksi dalam diam, tanpa tegur sapa, tanpa senuman. Mungkin mereka jauh lebih bahagia dengan begitu.
Langit senja yang menemani tak kunjung indah kulihat, mereka biasa saja, bahkan terlihat murung dan sedih. Tak ada bintang yang kudapati ketika senja berganti malam. Tak lagi ada bintang yang terang sinarnya menemani sepinya sang bulan. Mungkin dia lelah, dan sedang menikmati kesendiriannya.
Jauh dari pusat metropolitan ini, tak lagi kurasa hembusan angin yang pekat dengan wangi pantainya. Sangat sulit rasanya untuk menemukan apa yang aku rindukan.
Entah harus bersedih ataupun bahagia aku tak tau, menghitung hari yang akan diakhiri dengan perpisahan. Perpisahan dengan mereka yang menemani hari-hari belakangan ini. Aku pasti akan sangat merindukan mereka. Sosok seorang ayah, ibu, kakak bahkan bisa bersikap ganda orangtua sekaligus teman tempat berbagi suka maupun duka, canda dan tawa tanpa mengenal lelah. Selalu bahagia. Ah.. andai saja setiap pertemuan tak diakhiri dengan perpisahan...

Rindu yang tak dapat terhitung banyaknya akan tersimpan dan terpendam dalam hati yang nantinya akan membuncah dan pecah tatkala keberhasilan menghampiri dan mempertemukan kembali dengan mereka dengan suasana yang mungkin akan sedikit berbeda, Entah harus berapa banyak rasa terima kasih yang bisa ku haturkan, mungkin tak akan pernah bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bagaimana kalian amat sangat peduli dengan apa yang telah terjadi mengelilingi dan mewarnai keadaan ini.

Jengah, lelah, homesick akan segera terobati dengan guyonan segar khas ala "kita". Mulai dari yang ringan hingga yang benar-benar tak terfikirkan olehku.

Kini.. aku mulai mengerti betapa banyak hal yang ter-cover dengan rapi dengan apa yang terlihat. Mungkin mereka mengira banyak yang tidak tahu atau memang tidak peduli. Entahlah... mungkin akupun begitu.

Selamat menempuh salah satu perjuangan akhir awal dari kesuksesan keroppi!!!
Mecca-Asia-Europe-Aussie!
Aamiin Ya Rabbal 'alamiin
Allahumma yassir wa laa tu'assir. Allahumma tammim bil khoir :)

2 komentar: